ARTIKEL
Bahan
Teknik “ Logam Ferro “
Hari
Suyono
12508134009
Fakultas
Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Logam Ferro
Dalam mempelajari bahan teknik, salah satu
yang harus dipahami dalam mempelajari sebuah logam yaitu bagaimana cara
membedakan logam itu ferro atau non ferro. Dalam Mata Kuliah pengetahuan bahan
teknik banyak disinggung tentang perbedaan logam-logam, besi, baja, alumunium,
dan lin sebagainya. dan terlebih lagi dalam menentukan bahan-bahan apa yang
cocok untuk membentuk suatu poduk.Berikut beberapa pengertian dari logam :
Logam ferro adalah
adalah logam besi(Fe). Logam
besi adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan
besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai sifat yang berbeda
dengan besi dan karbon maka dicampur dengan bermacam-macam logam lainnya. Logam
besi terdiri dari komposisi kimia yang sederhana antara besi dengan karbon. Masuknya
unsur kimia ke dalam besi dapat dilakukan dengan berbagai cara Besi merupakan logam yang penting dalam
bidang teknik, tetapi besi murni terlalu lunak dan rapuh sebagai bahan kerja,
bahan konstruksi dlln. Oleh karena itu besi selalu bercampur dengan unsur lain,
terutama zat arang/karbon (C). Sebutan besi dapat berarti :
Besi murni dengan
simbol kimia Fe yang hanya dapat diperoleh dengan jalan reaksi kimia.
1.
Besi teknik adalah
yang sudah atau selalu bercampur dengan unsur lain.
Sumber Besi teknik terbagi
atas tiga macam yaitu :
- Besi mentah atau besi kasar yang kadar
karbonnya lebih besar dari 3,7%.
- Besi tuang yang kadar karbonnya antara
2,3 sampai 3,6 % dan tidak dapat ditempa. Disebut besi tuang kelabu karena
karbon tidak bersenyawa secara kimia dengan besi melainkan sebagai karbon
yang lepas yang memberikan warna abu-abu kehitaman, dan disebut besi tuang
putih karena karbon mampu bersenyawa dengan besi.
- Baja atau besi tempa yaitu kadar
karbonnya kurang dari 1,7 % dan
Logam ferro juga disebut
besi karbon atau baja karbon. Bahan dasarnya adalah unsur besi (Fe) dan karbon
( C) , tetapi sebenarnya juga mengandung unsur lain seperti : silisium, mangan,
fosfor, belerang dan sebagainya yang kadarnya relatif dapat ditempa.rendah.
Unsur-unsur dalam campuran itulah yang mempengaruhi sifat-sifat besi atau baja
pada umumnya, tetapi unsur zat arang (karbon) yang paling besar pengaruhnya
terhadap besi atau baja terutama kekerasannya.
Pembuatan besi atau
baja dilakukan dengan mengolah bijih besi di dalam dapur tinggi yang akan
menghasilkan besi kasar atau besi mentah. Besi kasar belum dapat digunakan
sebagai bahan untuk membuat benda jadi maupun setengah jadi, oleh karena itu,
besi kasar itu masih harus diolah kembali di dalam dapur-dapur baja. Logam yang
dihasilkan oleh dapur baja itulah yang dikatakan sebagai besi atau baja karbon,
yaitu bahan untuk membuat benda jadi maupun setengah jadi.
Adapun
jenis-jenis logam besi antara lain:
a. Besi Tuang
Komposisinya yaitu campuran besi dan karbon. Kadar karbon sekitar 4%, sifatnya rapuh tidak dapat ditempa, baik untuk dituang, liat dalam pemadatan, lemah dalam tegangan. Digunakan untuk membuat alas mesin, meja perata, badan ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder, dan cincin torak.
b. Besi Tempa
Komposisi besi tempa terdiri dari 99% besi murni, sifat dapat ditempa, liat, dan tidak dapat dituang. Besi tempa antara lain dapat digunakan untuk membuat rantai jangkar, kait keran, dan landasan kerja pelat.
c. Baja Lunak
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,1%-0,3%, mempunyai sifat dapat ditempa dan liat. Digunakan untuk membuat mur, sekrup, pipa, dan keperluan umum dalam pembangunan.
d. Baja Karbon Sedang
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,4%-0,6%. Sifat lebih kenyal daripada yang keras. Digunakan untuk membuat benda kerja tempa berat, poros, dan rel baja.
e. Baja Karbon Tinggi
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,7%-1,5%. Sifat dapat ditempa, dapat disepuh keras, dan dimudakan. Digunakan untuk membuat kikir, pahat, gergaji, tap, stempel, dan alat mesin bubut.
f. Baja Karbon Tinggi dengan Campuran
Komposisi baja karbon tinggi ditambah nikel atau kobalt, khrom, atau tungsten. Sifat rapuh, tahan suhu tinggi tanpa kehilangan kekerasan, dapat disepuh keras, dan dimudakan. Digunakan untuk membuat mesin bubut dan alat-alat mesin.
Pengelompokana. Besi Tuang
Komposisinya yaitu campuran besi dan karbon. Kadar karbon sekitar 4%, sifatnya rapuh tidak dapat ditempa, baik untuk dituang, liat dalam pemadatan, lemah dalam tegangan. Digunakan untuk membuat alas mesin, meja perata, badan ragum, bagian-bagian mesin bubut, blok silinder, dan cincin torak.
b. Besi Tempa
Komposisi besi tempa terdiri dari 99% besi murni, sifat dapat ditempa, liat, dan tidak dapat dituang. Besi tempa antara lain dapat digunakan untuk membuat rantai jangkar, kait keran, dan landasan kerja pelat.
c. Baja Lunak
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,1%-0,3%, mempunyai sifat dapat ditempa dan liat. Digunakan untuk membuat mur, sekrup, pipa, dan keperluan umum dalam pembangunan.
d. Baja Karbon Sedang
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,4%-0,6%. Sifat lebih kenyal daripada yang keras. Digunakan untuk membuat benda kerja tempa berat, poros, dan rel baja.
e. Baja Karbon Tinggi
Komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0,7%-1,5%. Sifat dapat ditempa, dapat disepuh keras, dan dimudakan. Digunakan untuk membuat kikir, pahat, gergaji, tap, stempel, dan alat mesin bubut.
f. Baja Karbon Tinggi dengan Campuran
Komposisi baja karbon tinggi ditambah nikel atau kobalt, khrom, atau tungsten. Sifat rapuh, tahan suhu tinggi tanpa kehilangan kekerasan, dapat disepuh keras, dan dimudakan. Digunakan untuk membuat mesin bubut dan alat-alat mesin.
1)Baja Karbon
Baja karbon adalah paduan besi karbon di mana unsure karbon sangat menentukan sifat-sifatnya, sedang unsur-unsur paduan lainnya yang biasa terkandung di dalamnya terjadi karena proses pembuatannya. Sifat baja karbon biasa ditentukan oleh persentase karbon dan mikrostruktur.
2)Baja Paduan
Baja paduan adalah baja yang mengandung sebuah unsur lain atau lebih dengan kadar yang berlebih daripada karbon biasanya dalam baja karbon.
Menurut
kadar unsur paduan, baja paduan dapat dibagi ke dalam dua golongan yaitu baja
paduan rendah dan baja paduan tinggi. Baja rendah unsur paduannya di bawah 10%
sedangkan baja paduan tinggi di atas 10%.
3)
Baja Khusus
Baja
khusus mempunyai unsur-unsur paduan yang tinggi karena pemakaian-pemakaian yang
khusus. Baja khusus yaitu baja than karat, baja tahan panas, baja perkakas,
baja listrik
Unsur
utama dari baja tahan karat adalah Khrom sebagai unsure terpenting untuk
memperoleh sifat tahan terhadap korosi. Baja tahan karat ada tiga macam menurut
strukturnya yaitu baja tahan karat feritis, baja tahan karat martensitas dan
austenitis.
Baja
tahan panas, tahan terhadap korosi. Baja ini harus tahan korosi pada suhu
lingkungan lebih tinggi atau oksidasi.
Baja
perkakas adalah baja yang dibuat tidak berukuran besar tetapi memegang peranan
dalam industri-industri. Unsure-unsur paduan dalam karbitnya diperlukan untuk
memperoleh sifat-sifat tersebut dan kuat pada temperature tinggi.
Baja
listrik banyak dipakai dalam bidang elektronika.
Referensi :
Sumber : http://yefrichan.wordpress.com/2010/10/15/logam-ferro-dan-non-ferro/
lmu
pengetahuan bahan with Dr.Eng.Ir. RUDI SUHRADI RACHMAT, M.Eng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar